Brand Architecture | Branding Strategy


Dalam mengevaluasi strategi arsitektur merek, dapat dikemukakan beberapa pertanyaan: apa saja peran portofolio merek; apakah merek memiliki potensi untuk dibuat ekstensi merek; apa keuntungan dari pengaturan merek yang berbeda.

Istilah ‘branding strategy‘ digunakan untuk membuat keputusan tentang:

  1. Jumlah tingkatan merek yang akan dilaksanakan (satu, dua atau bahkan tiga?);
  2. Peran perusahaan dalam komunikasi nilai produk
  3. Pengaturan grafis pada semua dokumen, kemasan dan produk, termasuk juga lokasi industri, kantor, dan kartu nama;

Dengan demikian, brand architecture memberikan panduan umum terhadap branding strategy mengenai bagaimana unsur merek sebaiknya diterapkan pada berbagai produk berbeda yang dijual suatu perusahaan. Konsep utama dalam mendefinisikan arsitektur merek adalah portofolio merek dan hirarki merek. Portofolio merek adalah seperangkat merek-merek yang berbeda yang ditawarkan perusahaan dalam kategori tertentu. Sementara hirarki merek menunjukkan jumlah dan sifat unsur merek yang umum dan berbeda dalam seperangkat merek suatu perusahaan.[i]

enam brand architecture utama
Enam brand architecture utama (Kapferer, Jean-Noël. 2008. The New Strategic Brand Management: Strategic Brand Management 4th Ed. London: Kogan Page)

Arsitektur merek dapat dibangun dengan tiga cara utama. Pertama, struktur merek monolitik berupa struktur di mana perusahaan hanya mengandalkan merek perusahaan (corporate brand). Kedua, produk merek individual dan terakhir adalah arsitektur merek campuran (endorsed dan sub-brand) yang mana merek perusahaan digunakan untuk mendukung (endorsed) merek-merek dalam portofolio perusahaan tersebut.[ii]

Merek monolitik (branded house)

Arsitektur merek ini dicirikan dengan satu master brand tunggal yang kuat; sebagai contoh:

  • Google + Google Translate, Google Chrome, Google Docs.
  • FedEx + FedEx Express, FedEx Freight, FedEx Trade Networks.
  • Harvard + Harvard Business School, Harvard Law School.

Merek pluralistik (house of brands/ umbrella brand)

Arsitektur merek ini dicirikan oleh beberapa merek individual. Nama merek induk yang biasanya berupa merek perusahaan dapat tidak ditampilkan. Perusahaan seperti Astra International, Unilever, Indofood, Procter & Gamble (P&G) dan Nestle menggunakan strategi ini.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara strategi monolitik dan pluralistik yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

Branded house House of brands
terdapat master brand di beberapa kategori produk Model yang sering digunakan dan paling kuat untuk portofolio merek.
Produk dijual di bawah satu nama master brand Terdapat sejumlah merek yang berbeda dalam kategori produk yang sama.
Program pemasaran ditujukan untuk mendukung master brand Perusahaan menciptakan posisi yang berbeda bagi setiap merek
Berisiko, karena perusahaan bergantung pada satu merek (master brand) Ada merek yang ditargetkan untuk pelanggan harga-sensitif, sedangkan merek lain ditargetkan untuk pelanggan yang berorientasi pada kinerja produk

 

Endorsed + Sub-brands

Sub-brands merupakan bentuk yang sangat populer dari perluasan merek di mana produk baru membawa kedua nama merek induk dan nama baru (Apple MacBook, Mitsubishi Pajero, dan Samsung Ativ).

Co-Branding

Co-branding disebut juga merek bundling atau merek aliansi, terjadi ketika dua merek atau lebih yang ada digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan bersama-sama dalam beberapa cara;[i] sebagai contoh Rinso Molto dan Smart Fren. Sebuah contoh kasus dari co-branding adalah ingredient branding, yang menciptakan ekuitas merek untuk bahan (ingredient), komponen, atau bagian yang terkandung dalam produk bermerek lainnya;[iii] contohnya Intel, Android, Oreo, Kraft, Nutella, Bogasari dan sebagainya.

Brands Extension

Sebuah brand extension/ perluasan merek adalah produk baru yang diperkenalkan di bawah nama merek yang ada. Hal ini dibedakan antara ekstensi lini; pengenalan produk baru dalam kategori yang ada (sabun Dove, shampoo Dove, deodorant  Dove, conditioner Dove), dan ekstensi kategori; pengenalan produk baru di luar kategori yang sudah ada (contohnya Dove for Men). [i]

Hirarki Merek

Hirarki merek merupakan ilustrasi grafis yang berguna menggambarkan branding strategy sebuah perusahaan dengan menampilkan jumlah dan sifat dari unsur-unsur merek umum dan khas dari produk perusahaan.

Contoh hirarki merek
Contoh hirarki merek (Swasty, 2016)

Diskusi

A Pertimbangkan kemungkinan ekstensi dari merek berikut:

  1. Tupperware
  2. Rinso
  3. Swatch

B Menurut kalian, branding strategy apakah yang digunakan produk pada gambar di bawah ini?

Jpeg
Chitato rasa Indomie mi goreng

 

Referensi

[i] Keller, Kevin Lane, 2013. Strategic Brand Management 4th Global Ed. Boston: Pearson dalam Swasty, W., 2016. General Branding for VCD & Management Students.

[ii] Olins, W., 1990. The Wolff Olins Guide to Corporate Identity, London: Design Council dalam Heding, Tilde., Knudtzen, Charlotte F., Bjerre, Mogens. 2009. Brand Management: Research, theory and practice. New York: Routledge.

[iii] Kotler, P., Pfoertsch, W., 2010. Ingredient Branding: Making the Invisible Visible (New York: Springer); John Quelch, “How to Brand an Ingredient,” www.blogs.hbr.org, 8 October 2007.


10 responses to “Brand Architecture | Branding Strategy”

  1. Kalau menurut saya sih untuk soal pertama sulit untuk menjadikan ekstensi merek dalam produk tsb, karena di lingkungan saya sendiri saja belum pernah menemuin ekstensi merek dari produk tsb
    Dan untuk soal yang nomor 2 menurut saya chitato menargetkannya untuk anak muda yang kebanyakan menjadi anak kost, lalu apa hubungannya ? Anak kost identik dengan indomie, maka chitato berinisiatif meluncurkan produk chitato terbaru dengan rasa tersebut.

    • untuk soal pertama, diminta sebutkan kemungkinan ekstensi merek tersebut, bukan yang sudah ada dan banyak ditemui di lingkungan sekitar.. jadi maksud soal ini sih kita berandai-andai produk apa yang kiranya bisa dijadikan ekstensi lini dari merek tersebut, say 🙂

  2. A.Tupperware : ekstensinya bisa berupa produk Tupperware mens tool kit,Tupperware
    Blender,Tupperware baby toys.
    Rinso : ekstensinya bisa berupa Rinso Setrika (pelicin),Rinso Perfume,Rinso Soap,Rinso Clothe Spray (pewangi)
    Swatch : ekstensinya bisa berupa Swatch Hat/Cap,Swatch Clothes,Swatch Glasses,Swatch Phone Case

    B.dengan strategi co-branding

    REINALDO VARIAN 1601144140 GD-38-C

  3. A.
    1.tupperware ekstensi nya berupa tupperware for kids,tupperware for toolkit,tupperware for laboratory
    2.Rinso ektensi nya bisa berupa rinso car/motor wash (sabun cuci mobil/motor),rinso bodywash,rinso pembersih lantai
    3.swatch ekstensi nya swatch glasses,swatch parfum,swatch sport equipment

    B.branding strategy : co-branding

  4. A. – Tupperware: Kipas angin tupperware, Meja dan kursi tupperware terbuat dari plastik)
    – Rinso: Pembersih kaca rinso, Anti jamur rinso, Kamper rinso
    – Swatch: Handphone swatch, laptop swatch, televisi swatch

    B. Co-branding

  5. B. yang digunakan oleh Perusahaan Indofood dalam melakukan inovasinya adalah co-branding dimana menggabunkan antara dua produk yang sedang dalam masa kejayaannya. mengapa begitu? itu dikarenakan orang indonesia sangat menyukai mie dan juga kebiasaan ngemil makanan-makanan ringan yang renyah. maka dari itu pihak indofood melakukan inovasi menggabungkan chitato dan indomie yang bertujuan untuk mendobrak penjualan indomie maupun chitato.

  6. A. Swatch -> ekstensi produk bisa menjadi Kemeja, Celana, Blazer/jas/suite, kacamata
    Rinso -> ekstensi produk bisa menjadi Sabun cuci piring
    Tupperware -> ekstensi produk bisa menjadi produk tas

    B. Branding strategy endorse

  7. A. Ekstensi Merek
    1. Tupperware
    Ekstensi merek atau perluasan merek yang dilakukan oleh Tupperware adalah dalam produknya yang semakin hari semakin banyak variasi. Yang awalnya produk ini menawarkan tempat bekal makanan yang aman dan hingga memperluas produknya menjadi tempat tempat sajian makanan di rumah dan acara-acara resmi. Tak hanya itu Tupperware yang dulunya hanya memproduksi tempat makan biasa kini memiliki variasa tempat makan yang dilengkapi dengan tas jinjing yang memudahkan kita sebagai konsumennya untuk membawa produk itu kemana saja sehingga tidak repot dan tidak takut akan tumpah dan mengotori tas kita. Tak hanya tempat makan tempat minum Tupperware pun kita juga semakin bervariasi dengan salah satu sasarannya anak-anak botol ini memiliki gambar-gambar yang beragam yang menarik dan sangat lucu. Tak hanya tempat makan dan minum Tupperware juga mengeluarkan alat masak yang terbuat dari logam.
    2. Rinso
    Pada produk rinso ini mengalami perkembangan yang cukup menarik. Produk rinso yang dikenal sebagai detergen yang padat dan susah disatukan bila masuk dalam air ini sekarang mengalami perkembangan dengan menciptakan rinso cair yang memudahkan para konsumennya mencampurkan rinso ke dalam air. Tak hanya itu rinso cair ini diyakini lebih efektif dalam menghilangkan noda daripada detergen bubuk biasanya. Tak hanya rinso cair inso juga mengeluarkan produk detergen khusus untuk mesin cuci Otomatis yang tidak memerlukan banyak busa bila sedang mencuci.
    3. Swatch
    Swatch merupakan merek jam tangan yang sangat terkenal yang berasal dari Swiss. Jam ini pertama kali di luncurkan dengan model yang hanya diniatkan untuk aksesoris saja namun dengan perkembangannya jam Swatch ini mengeluarkan model jam tangan yang sporty yang disasarkan untuk para konsumen yang sangat gemar berolahraga. Jam ini juga sangat elegan tak hanya untuk berolahraga jam tangan ini bisa digunakan juga pada acara formal.

    B. Brand strategi yang digunakan pada Chitato rasa Indomie ini sangat menarik dengan menonjolkan Brand Identity nya yang dapat membuat para konsumennya tertarik dengan produk baru tersebut. Mulai dari warna, logo hingga rasa yang ditawarkan sangat berbeda dengan produk lain, mengingat indomie merupakan salah satu merek makanan mie instan yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Dengan adanya perkembangan produk ini sangat menarik bagi konsumen dan diharapkan dapat diterima oleh masyarakat umum dengan brand identity nya yang sangat menarik dan berbeda dari yang lain.

  8. Diskusi
    A Pertimbangkan kemungkinan ekstensi dari merek berikut:
    1. Tupperware
    2. Rinso
    3. Swatch
    Jawab :
    1 . Tupperware adalah nama merek terkenal dari peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, termasuk didalamnya,yang mengutamakan kualitas dan jaminan keehatan bagi penggunanya jadi kemungkinan ekstensi dari tupperware adalah ekstensi kategori yaitu tupperware tidak hanya memporduksi tempat makanan melainkan juga akan memproduksi makanan siap saji dengan kualitas baru dan sehat /tanpa bahan pengawet
    2.Rinso adalah nama merek sabun cuci atau deterjen dari Unilever yang digunakan di Australia, Indonesia, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat. Dahulu rinso hanya mengeluarkan sebuah produk pencuci baju yang berbentuk serbuk akan tetapi seiring perkembangan zaman ,yang sekarang kebanyakan orang menggunakan mesin cuci,rinso mengeluarkan produk baru yaitu rinsi cair yang menawarkan ke haruman bagi penggunanya .
    Kemungkinan produk ekstensi untuk rinso adalah ekstensi lini yaitu rinso cair yang sekaligus pewangi dan hanya sekali bilas, jadi pengguna lebih irit dalam pengunaan air. Serta rinso menjadi lebih ramah lingkungan
    3. Swatch adalah jam tangan yang di produksi dari swiss ini mendapat kepercayaan masyarakat sebagai jam tangan berkualitas baik.selama ini kita kenal swatch merupakan pabrikn yang berfokus pada penjualan dan pembuatan produk jam tangan namun tidak di mungkiri kalau swatch akan merambah ke hal yang lebih.jadi kemungkinan produk ekstensi yang akan d keluarkan swatch adalah jam tangan yang mempunya fitur lain seperti penambahan fitur telphone.

    4. http://wirania.staff.telkomuniversity.ac.id/2016/02/27/brand-architecture-branding-strategy/#respond

  9. Menurut saya, Branding Strategy yang digunakan dari produk Chitato rasa Indomie adalah strategi Co-Branding. Co-Branding biasanya mengawinkan dari dua merk perusahaan yang berbeda. Co-branding ini dilakukan menurut saya untuk menarik minat dari pelanggan untuk membeli produk Chitato rasa Indomie dan untuk meningkatkan penjualan antara kedua perusahaan tersebut.

Leave a Reply to Fauzan Aulia Ikhsan 1601144400Cancel reply