Comserve Activities


Pelatihan Desain Eco-Packaging Berbahan Kertas/ Karton bagi Wira Usaha Muda di Kecamatan Regol-Bandung

Kemasan dapat mencegah kerusakan kualitas makanan dan minuman yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan. keputusan struktur dan material menjadi isu penting karena mengarah pada perlindungan dan pengiriman produk yang efektif yang mengarah pada kepuasan konsumen. Banyak jajanan dan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan kemasan berbahan styrofoam dan plastik karena bahan tersebut murah. Padahal kedua material tersebut kurang ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Pelatihan desain “eco-packaging” ini akan dilaksanakan di Kecamatan Regol bekerjasama dengan Karang Taruna; dengan masyarakat sasar adalah Wira Usaha Muda dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Kegiatan ini diajukan pada bulan Februari dan dilaksanakan pada bulan April- Juni 2017.

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui program pengabdian masyarakat ini antara lain :

  1. Meningkatkan pengetahuan mengenai struktur dan material kemasan terutama berbahan kertas/ karton.
  2. Mensosialisasikan bahaya styrofoam/ plastik bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
  3. Melatih kreatifitas membuat kemasan berbahan kertas/ karton yang dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM tersebut.
  4. Mengembangkan potensi kreatif pelaku UMKM terutama di Kecamatan Regol dalam memasarkan produknya.

Pelaksanaan kegiatan

Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan desain kemasan berbahan kertas/ karton bagi pelaku wirausaha muda di kecamatan regol-bandung. Adapun manfaatnya adalah agar mereka mengetahui pentingnya kemasan dalam menjaga kualitas produk, menjaga higienitas produk serta menambah nilai jual dari produk tersebut. Lebih lanjut lagi, selain segi estetis yang ditonjolkan, kemasan yang dirancang juga memperhatikan kesehatan manusia dan kebersihan lingkungan.

 

Pemaparan materi oleh Yanuar Rahman, M.Ds.

 

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2017 mengambil tempat di lokasi mitra (Karang Taruna Kecamatan Regol) yaitu di aula kantor kecamatan Regol. Kegiatan yang diikuti 40 orang ini dilakukan selama 1 hari. Sesi pertama adalah pemaparan materi yang dipresentasikan oleh tim dosen, kemudian dilanjutkan dengan workshop/pelatihan pembuatan kemasan karton. Masing-masing peserta dibagikan kertas karton yang telah diberi pola beserta label sticker untuk ditempel. Peralatan seperti gunting, cutter, penggaris, double tape, spray mount dan cutting mat disediakan tim pelaksana.

Pelatihan pembuatan kemasan berbahan karton

Adapun sesi kedua berupa “coaching clinic” di mana para peserta dapat berkonsultasi seputar permasalahan kemasan produk yang dimiliki. Untuk memudahkan konsultasi, para peserta dibagikan semacam form yang berisi Client Brief. Form tersebut meliputi pertanyaan seputar produk, target pasar, hingga permasalahan kemasan yang mereka miliki serta arahan apa yang diperlukan dalam merancang kemasan masing-masing. Form ini dijadikan acuan tim PkM untuk membuat rancangan kemasan dan label kemasan.

Perancangan label kemasan

Sebelum memulai merancang, tim dosen berdiskusi untuk menentukan bentuk dan desain kemasan sesuai dengan karakteristik produk yang dijual. Sebagian besar peserta memiliki usaha di bidang pangan, seperti usaha cakes and cookies, produksi kentang mustofa, cheese stick, pastel, risoles, rendang dan dendeng. Ada juga yang memiliki usaha di bidang fashion seperti produksi sepatu dan aksesoris wanita. Dikarenakan tema kegiatan ini adalah ecopackaging berbahan kertas/ karton, maka kami putuskan untuk menggunakan kemasan seperti standing pouch, kotak makan, paper bag berbahan kertas. Adapun kemasan cookies yang menggunakan toples plastik tetap dipertahankan, dengan penambahan label dan juga kemasan sekunder berbahan kertas.

Sebelum memulai perancangan, tim dosen membeli bahan-bahan kemasan agar dapat menentukan ukuran label kemasan yang akan dibuat. Informasi mengenai tempat penjualan kemasan ini diberikan juga kepada peserta pelatihan yang membutuhkan info tersebut.

Setelah mengumpulkan berbagai ukuran dan jenis kemasan yang akan dipakai, maka dimulailah perancangan label kemasan oleh tim dosen dan mahasiswa. Form yang telah diisi peserta pelatihan dijadikan acuan dalam perancangan. Setelah hasil perancangan selesai, kemudian diproduksi beberapa dummy untuk diserahkan kepada peserta (wirausaha muda). Diharapkan perancangan label kemasan yang diajukan dapat dipakai untuk usaha mereka, karena sebagian besar peserta pelaku usaha masih belum memiliki kemasan atau label kemasan yang tetap (desain kemasan/ label kemasan masih berubah-ubah bahkan ada yang sama sekali belum memiliki).

Salah satu hasil perancangan karya mahasiswa Khairunisa B. Setiawan