Implementasi Strategi


Implementasi dapat dilakukan setelah melakukan perumuskan strategi. Implementasi strategi merupakan proses mewujudkan strategi yang dilakukan manajemen  baik dapat berupa prosedur, program, maupun anggaran. Implementasi strategi termasuk dalam tindakan strategi berupa tindakan pengembangan strategi.

Perumusan dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan dan misi strategis yang telah disusun berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan organisasi internal. Perusahaan perlu menganalisis lingkungan eksternal dan internal untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman serta menggunakan sumber daya dan kompetensi intinya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2011) menyatakan bahwa serangkaian tindakan strategis berupa perumusan dan implementasi strategi harus disatukan secara hati-hati agar perusahaan dapat mencapai daya saing strategis dan memperoleh pendapatan di atas rata-rata. Keberhasilan daya saing strategis dicapai ketika perusahaan menggunakan serangkaian tindakan implementasi secara konsisten dengan strategi-strategi level-korporasi, bisnis, fungsional yang sebelumnya dipilih.

Implementasi strategi mencakup

  1. penguasaan perusahaan (corporate governance),
  2. struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and control),
  3. kepemimpinan strategis (strategic leadership),
  4. kewirausahaan dan inovasi perusahaan (entrepreneurship & innovation).

Proses Implementasi Strategi

1. Menganalisa perubahan

Tahap pertama dalam proses implementasi strategi ini untuk memberikan gagasan yang  detail mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah supaya sukses dalam menerapkan strateginya. Analisis perubahan ini terbagi dalam beberapa pola, yaitu:
a. Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation); dengan pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
b. Perubahan rutin (routine change) merupakan perubahan yang diterapkan  untuk lebih menarik pelanggan, seperti memperbaharui desain kemasan, menerapkan taktik harga yang berbeda.
c. Perubahan terbatas (limited change) dapat disebabkan karena adanya penawaran produk baru dalam golongan yang sama kepada pelanggan baru .

d.Perubahan radikal (radical change) merupakan reorganisasi besar-besaran dalam perusahaan. Hal ini umum terjadi ketika merger & akuisisi namun masih dalam industri yang sama.
e.Organizational redirection melibatkan merger & akuisis perusahaan yang berasal dari industri yang berbeda sama sekali. Pola perubahan ini kompleks bahkan dapat melibatkan perubahan misi perusahaan.

2. Analisis struktur organisasi

Perubahan strategi memerlukan perubahan struktur organisasi, hal ini dapat disebabkan oleh dua hal:

  • Struktur organisasi umumnya menjelaskan bagaimana kebijakan disusun.
  • Struktur dapat pula menjelaskan bagaimana pengalokasian sumberdaya .

Beberapa jenis struktur organisasi yang biasa digunakan, yaitu: Struktur organisasi sederhana, Struktur organisasi fungsional, Struktur organisasi divisional dan Struktur organisasi SBU (Strategic Business Unit).

3. Analisis budaya organisasi

Budaya perusahaan merupakan aspek yang melatarbelakangi mengapa suatu strategi dapat diterapkan pada suatu perusahaan, sementara perusahaan lain tidak berhasil menerapkan strategi yang sama dengan kondisi yang relatif sama.

4. Analisis gaya kepemimpinan

Terdapat empat gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:

  • Gaya kepemimpinan administrator; terlalu kaku pada aturan, sikapnya konservatif, serta takut mengambil resiko (mencari aman).
  • Gaya kepemimpinan analitis; memiliki rencana yang detail dan jangka panjang, membuat keputusan berdasarkan hasil analisis dan logika serta berorientasi pada hasil.
  • Gaya kepemimpinan asertif memiliki sifat agresif dan lebih terbuka pada konflik serta mampu menerima kritik.
  • Gaya kepemimpinan entrepreneur sangat menaruh perhatian kepada  hasil akhirserta menargetkan standar yang tinggi.

5. Implementasi dan evaluasi strategi

Merupakan tahapan akhir dalam penerapan strategi. Manajemen perusahaan perlu mengetahui empat jenis keahlian dasar agar dapat berhasil melakukan tahap ini. Adapun keahlian dasar tersebut di antaranya:

  • Kemampuan Berinteraksi (Interacting skills) merupakan kemampuan dalam berinteraksi dan berempati terhadap berbagai sikap dan perilaku  orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
  • Kemampuan Mengalokasi (Allocating skills) dalam menjadwalkan tugas-tugas, waktu, mengalokasikan anggaran, serta sumberdaya lain secara efisien.
  • Kemampuan Memonitor (Monitoring skills) meliputi pemanfaatan informasi yang efisien untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul pada saat proses implementasi.
  • Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing skills) merupakan kemampuan untuk menciptakan jaringan dalam rangka menyesuaikan diri dengan berbagai masalah yang dapat timbul.

Leave a Reply