Kriteria Pemilihan Brand Elements


Pemasar memiliki banyak pilihan tentang jumlah dan sifat dari brand elements (unsur-unsur merek) yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah brand untuk mengidentifikasi produknya. Berdasarkan definisi AMA mengenai brand, kunci untuk menciptakan sebuah brand adalah pemilihan nama, logo, simbol, desain kemasan, atau karakteristik lainnya yang mengidentifikasi produk dan membedakannya dari produk lain yang sejenis. Komponen-komponen dari merek yang mengidentifikasi dan membedakan merek satu dengan yang lain merupakan unsur-unsur merek (brand elements).

Unsur yang utama adalah nama, logo, simbol, tagline, karakter/ maskot, jingle, URL, desain kemasan dan signage. Brand elements, disebut juga brand identity, merupakan seperangkat brand yang dapat diperjualbelikan yang dapat mengidentifikasi dan membedakan brand.[i] terdapat beberapa kriteria dalam memilih dan menentukan brand elements [i]. Apa sajakah itu?

 

MEMORABLE atau mengesankan

Brand elements yang baik harus dapat diingat dengan mudah oleh pelanggan. Selain itu, unsur merek harus mengesankan dan menarik perhatian sehingga memudahkan pelanggan dalam penyebutan ketika pembelian atau konsumsi. Misalnya, merek Aqua, Rinso dan Baygon yang melekat  di benak pelanggan.

 

MEANINGFUL atau bermakna

Brand elements sebaiknya memiliki makna, baik yang bersifat deskriptif atau persuasif. Makna deskriptif dimana unsur merek tersebut secara langsung menerangkan mengenai informasi umum produk tersebut maupun mengenai manfaat yang ditawarkan produk tersebut. Kriteria ini penting untuk dipertimbangkan karena dapat membantu meningkatkan kesadaran merek. Sebagai contoh nama merek dan logo Pizzahut dan mobil jaguar.

 

LIKABLE atau menyenangkan

Setelah mengesankan dan bermakna, kriteria selanjutnya adalah menarik dan menyenangkan baik itu secara visual maupun verbal. Jika ketiga kriteria di atas terpenuhi, tentu saja hal itu akan menawarkan banyak keuntungan bagi merek karena dapat menarik pelanggan.

 

TRANSFERABLE atau dapat dialihkan

Kriteria lain yang tak dapat diabaikan adalah brand elements harus dapat dialihkan. Aspek pertama adalah sejauh mana unsur merek dapat dialihkan untuk kategori ekstensi. Semakin kurang spesifik nama atau logo, semakin mudah merek tersebut dapat dialihkan di seluruh kategori. Sebagai contoh, nama dan logo Blackberry, Sony dan Line. Bandingkan dengan brand Pizza Hut, Paperline dan Wallpaperbagus. Aspek kedua menyangkut masalah geografis dan budaya. Kriteria unsur merek salah satunya dapat dialihkan melintasi batas-batas geografis dan budaya. Kesulitan pernah dialami Microsoft ketika meluncurkan sistem operasi Vista di Negara Latvia. Dalam bahasa lokal, nama Vista berarti “ayam” atau “perempuan lusuh”.

 

ADAPTABLE atau dapat menyesuaikan diri

Pertimbangan kelima brand elements dapat menyesuaikan diri dari waktu ke waktu menyesuaikan perubahan nilai-nilai pelanggan dan kebutuhan untuk tetap kekinian. Semakin mudah beradaptasi dan fleksibel, semakin mudah unsur merek tersebut untuk diperbarui.

 

PROTECTABLE atau terlindungi

Pertimbangan terakhir dalam memilih dan menetapkan brand elements adalah sejauh mana brand elements terlindungi baik secara hukum dan dalam persaingan bisnis. Dengan demikian, perusahaan harus memilih unsur merek yang dapat dilindungi secara legal.

 

Demikianlah penjabaran singkat mengenai kriteria pemilihan brand elements. Pemilihan yang tepat dapat membangun kesadaran merek baik itu dalam memilih nama, logo, tagline dan brand elements lainnya.

 

Referensi

[i] Keller, Kevin Lane, 2013. Strategic Brand Management 4th Global Ed. Boston: Pearson

Artikel ini disarikan dari buku “General Branding untuk Mahasiswa DKV dan Manajemen” (Swasty, 2016)


Leave a Reply