Layout & Tipografi pada Signage


Identification Signpada Museum Nasional Jakarta

Apa yang membuat identification sign ini begitu memesona? Apakah hanya pilihan typeface, …. atau juga bagaimana diterjemahkan dalam konteks, skala, warna atau material? Pada kenyataannya, semua pertimbangan di atas memiliki peranan tersendiri. Tipografi yang ekspresif dapat membuat perbedaan dan menjadikan environmental graphic tersebut sebagai placemaking yang dapat memberi sensasi rasa pada suatu tempat.

Tipografi berupa simbol, panah, warna, beserta konten grafis lainnya merupakan unsur-unsur dari signageLayout adalah pengaturan atas unsur-unsur tersebut agar signage dapat mencapai mencapai kesatuan dan mempunyai sebuah sistem yang jelas.

Memilih Typeface

Awal proses desain adalah mengeksplorasi type families dan memilih typeface yang sesuai dengan tempat dan konteks. Sekitar tahun 1960-70an, Helvetica digunakan di kebanyakan sign system. Citra rasa yang berevolusi, perspektif sosial budaya yang meluas, serta perkembangan Personal Computer yang memuat digital type merubah segalanya. Dengan banyaknya type fonts sekarang, desainer harus membuka mata, menyeimbangkan antara bentuk dan fungsi. Harus menyadari bagaimana huruf tersebut digunakan dan ditempatkan: apakah berupa huruf 3d atau 2d, bagaimana penempatannya, apakah pada papan (neon box) atau pada peta dan sebagainya. Besaran dan bentuk huruf pun dipengaruhi lokasi penempatan signage, apakah signage/ wayfinding tersebut memandu seseorang di jalan raya, sebuah kawasan (universitas), atau sebuah bangunan (restoran, rumah sakit, bandara, dsb).

Penggunaan jenis typeface menentukan kata atau  kalimat yang tertera pada sebuah sign dapat dibaca atau tidak, oleh karena itu selain mempertimbangkan ukuran yang cukup dan alasan estetika, penggunaan  jenis  typeface  yang  mudah dibaca sering digunakan – Marvin  Bryan  di dalam  bukunnya  “Digital  Typography Sourcebook” (1997: 22)

 

 

Identification sign pada suatu hotel resort di Bali (Lokasi Tijili Bali)

 

Tiga faktor dalam memilih  typeface signage (Calori, 2007: 105-106) di antaranya:

Formal suitability, bagaimana jenis huruf sesuai dengan proyek tertentu, baik dalam hal bagaimana visual yang kompatibel maupun dengan lingkungan proyek.

Stylistic longevity. Berbeda dengan pemakaian huruf untuk desain iklan pada billboard, misalnya, program signage cenderung memiliki rentang hidup yang relatif lama. oleh karena itu, pilihlah huruf yang mampu bertahan lama dalam segi estetiknya. Beberapa tipografi abadi, di antaranya jenis serif dan sans serif.

Legibility, keterbacaan tipografi penting untuk kejelasan komunikasi. Signage yang efektif adalah yang mampu dibaca dan dipahami secara seingkat, baik itu dibaca dari kejauhan tertentu oleh pejalan kaki yang buru-buru atau penumpang dalam mobil yang sedang berjalan. Hal ini merupakan critical to success dalam perancangan program wayfinding.

 

Melihat dari pertimbangan fungsional, huruf sans serif dianggap  sebagai pilihan sempurna karena mudah dibaca –  Sihombing, 2003:53

 

Konten informasi dan layout yang berbeda pada format sign yang sama

 

Adapun faktor mempengaruhi Layout di antaranya:

1.PROPORSI simbol & panah dalam kaitan dengan tipografi.

  • Proporsi dari simbol dan panah harus cukup besar jika dibandingkan dengan tipografi pada sign.
  • Hal ini untuk memastikan bahwa semua unsur pada sign tampak jelas.
  • Jika panah dan symbol berukuran sama dengan tipografi, maka akan terlalu kecil untuk terlihat

2.POSISI simbol & panah dalam kaitan dengan tipografi. Simbol dan panah dapat diletakkan pada bagian kanan atau kiri tipografi atau pada bagian atas dan bawah dari tipografi. Terdapat dua cara untuk memposisikan tipografi, simbol, dan panah:

  • Posisi stacked, dimana simbol dan panah diletakkan secara vertikal dengan tipografi.
  • Posisi side-by-side, dimana simbol dan panah diletakkan secara horizontal dengan tipografi.

3.SPACING sekitar dan antara element grafis. Jarak antar elemen-elemen grafis pada signage juga mempengaruhi proporsi layout serta ukuran dari signage.

4.PROPORSI format layout

 

 

Baca juga:

Calori, C. (2007). Signage and Wayfinding Design: A Complete Guide to Creating Environmental Graphic Design Sistems. New Jersey: John Wiley & Sons.


Leave a Reply