Teori Warna


Disclaimer: Uraian berikut saya COPAS dari buku yang ditulis oleh saya sendiri.

Terdapat tiga atribut utama: hue, nilai (value/luminansi), dan intensitas ( saturasi). Hue merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna misal merah, kuning, hijau, dan seterusnya. Nilai warna (value), yakni hubungan terang ke gelap dalam suatu warna. Intensitas ( saturasi/ kroma) merujuk pada cerah suramnya warna, daya pancar warna dan kemurnian maksimum dari warna spektrum. (Swasty, 2017: 11-12)

Warna primer merupakan warna dasar yang tidak dicampur. Termasuk golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder merupakan hasil campuran dua warna primer dengan perbandingan 1:1 (Swasty, 2017: 13)

Para ilmuwan mengklasifikasikan warna ke dalam dua sifat utama yang ekstrem yaitu warna panas dan warna dingin. Warna panas/hangat adalah keluarga merah, jingga, coklat, dan kuning. Warna-warna ini bersifat aktif, merangsang, positif, dan agresif dan sering diasosiasikan dengan api, darah, dan matahari. Sementara warna dingin/ sejuk adalah keluarga warna biru, hijau, dan ungu. Warna ini bersifat tenang, aman, mundur dan negatif dan diasosiasikan dengan air, langit, dan gunung (Swasty, 2017: 15).

Dari lingkaran warna ini dirumuskan teori keseimbangan warna yang terdiri dari diadik, triadik, dan tetradik. Komposisi warna diadik ini terdiri dari pasangan warna yang saling berseberangan dalam lingkaran warna. Sebagai contoh warna merah – hijau, kuning – ungu, biru – jingga. Warna triadik ini terdiri dari tiga warna berseberangan yang membentuk segitiga samasisi. skema warna tetradik yang terdiri dari empat warna berseberangan yang membentuk segiempat/bujursangkar (Swasty, 2017: 24).

Warna penting dalam menciptakan identitas visual. Umumnya ada dua macam warna pada identitas visual; warna pada logo dan warna perusahaan  (Swasty, 2017: 75).

Karena warna sendiri dapat meningkatkan brand recognition, maka sebaiknya warna turut dipertimbangkan dalam merancang komunikasi pemasaran yang efektif (Swasty, 2017: 82).

Referensi:

Swasty, W. 2017. Serba serbi warna: Penerapan pada Desain. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

buku Serba Serbi Warna: Penerapan pada Desain

Leave a Reply